Minggu, 13 Maret 2011

Pernahkah Melihat Bulan Berputar pada Porosnya?

Pernahkah Melihat Bulan Berputar pada Porosnya?



Pernahkah Melihat Bulan Berputar pada Porosnya?

Bulan berubah bentuk setiap malamnya, dari bentuk sabit, hingga purnama. Kamu
tentu tau, itu adalah karena peristiwa bulan yang mengelilingi bumi. Tapi tahukah kamu seperti bumi kita yang berputar pada porosnya, apakah bulan juga berputar pada porosnya, tapi kenapa kita tidak pernah melihat bulan di langit terlihat sedang berputar seperti bola basket yang kita pusingkan pada ujung telunjuk? Hampir kebanyakan planet dan satelitnya memilki 2 jenis gerakan, yaitu gerakan berputar pada porosnya (berotasi) dan gerakan mengelilingi pusat acuan (ber-evolusi). Misalnya bumi kita, gerakan rotasi bumi menyebabkan perubahan siang dan malam, dan gerakan revolusi bumi dalam mengelilingi matahari menyebabkan perubahan musim.

Namun bulan kita ini memiliki hal yang unik, yaitu masa berotasi dan berevolusinya adalah SAMA. Artinya waktu yang ditempuh bulan untuk melakukan satu putaran penuh mengelilingi bumi adalah SAMA dengan waktu yang diperlukan untuk berputar pada porosnya yaitu selama 27,3 hari.

Hal ini menyebabkan hanya satu sisi bulah saja yang selalu menghadap bumi, kamu bisa bayangkan misal kamu berada di tengah sementara terman kamu bergerak mengelilingi kamu dengan wajah terus menghadap kamu, kamu hanya akan melihat wajah temanmu, tidak pernah kamu melihat punggung teman kamu itu. Begitu juga bulan, kita di bumi tidak pernah melihat bagaimana bentuk dan rupa sisi bulan yang lain.

Karena tidak pernah terlihat dari bumi, maka untuk mengetahui bagaimana bentuk dan rupa sisi bulan yang lain itu perlu dilakukan dengan penjelajahan luar angkasa. Sisi lain bulan pertama kali di potret oleh satelit Soviet Luna 3 pada tahun 1959, dan pertama kali di lihat oleh mata manusia pada ekpedisi Apollo 8 tahun 1986 oleh astornot William Anders.

Karena posisinya yang selalu terlindung dari berbagai transmisi radio dari bumi, maka sisi bulan ini dapat dijadikan lokasi radio teleskop (yaitu teleskop radio berkekuatan tinggi yang digunakan untuk mengamati alam semesta).
Aku Menangis...


Aku menangis saat sebuah persahabatan murni menjadi kemustahilan

Aku menangis saat kejujuran menjadi lakon yang jarang dilakukan

Aku menangis saat keikhlasan berubah menjadi kemunafikan

Aku menangis saat kemungkaran berubah menjadi kebajikan

Aku menangis saat aku melihat keadilan dianggap tindakan memalukan dan tindakan anarkis menjadi undang-undang

Aku menangis saat aku melihat seorang ayah yang berdiri lemah di hadapan buah hatinya yang sakit, lalu ia meminta tetangganya yang Allah anugerahkan nikmat agar ia memberinya sejumlah uang untuk mengobati anaknya, lalu sang tetanggatidak mau memberikannya dengan alasan bahwa ia membutuhkan uang itu untuk menghadiri pesta

Aku menangis saat ajaran agama dan nilai luhur budaya kita mengalami kemunduran

Aku menangis saat materi telah memperkosa nilai-nilai arif dan prinsip-prinsip kebajikan, sehingga orang yang zalim berubah menjadi miskin dan orang yang dizalimi berubah menjadi anarkis

Aku menangis saat rasa malas dan menunda-nunda kesungguhan itu muncul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar