jumat malam, berubah menjadi piala
Jum’at Malam yang Tersesat
jumat malam, tanggal pada kalender bulan mei
yang melahirkan aku untuk kesembilan belas kalinya
lantas kaku menjadi pintu
jumat malam, adakah itu engkau yang
mengetukku diamdiam
dan aku terjaga di mimpi indah yang belum rampung
tak ada percakapan hangat dan menjawab
hanyalah ceceran tiket pertunjukkanmu
menjelma apa saja
menempel di mana saja
juga dihatiku yang tapa
jumat malam, berubah menjadi piala
dan terukir namaku di antaranya
kau kupeluk dengan debaran yang sama rasa
ketika kau mengetukku diamdiam
tapi ada yang ingin kubincangkan,
jumat malam
aku telah tersesat
di peta garis tanganmu
maka biarkan aku membuang
isyaratisyarat itu
di luar pintu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar